Updating Results

Belajar UI/UX Design Otodidak? Kenapa Enggak! Ini Dia Tips Lengkap yang Bisa Kamu Terapkan

Hidayati

Careers Commentator
Mau belajar UI/UX Design, tapi masih bingung gimana? Nah, artikel ini bakal kasih kamu beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk belajar UI/UX design otodidak.

Image by pressfoto on Freepik

Makin berkembangnya dunia digital, makin berkembang juga berbagai pekerjaan yang dibutuhkan di industri ini. Tak terkecuali UI/UX Designer. 

Profesi yang punya fokus di perancangan ide dan konsep desain berbagai produk digital, seperti software, aplikasi, ataupun website

Nah, biar Prosple bisikin fun fact terkait profesi ini. Ternyata, jadi UI/UX Designer itu tidak terlalu mementingkan background pendidikanmu, lho. Artinya, siapapun kamu atau apapun latar belakang pendidikanmu, kamu punya kesempatan yang sama untuk bisa jadi seorang UI/UX Designer. Gimana menarik, bukan?

Meskipun begitu, tentu aja kamu perlu punya pemahaman tentang seluk beluk UI/UX Designer. Tapi, tidak perlu takut karena untuk belajar UI/UX Designer pun kamu bisa belajar secara mandiri. Yes, kamu bisa belajar tentang UI/UX design secara otodidak! 

Gimana caranya itu ya?

Nah, kali ini Prosple bakal tuntas secara lengkap apa aja tips dan hal yang kamu perlu lakukan untuk belajar UI/UX design dan ngembangin karir sebagai UI/UX Designer secara otodidak. 

Yuk, simak artikel ini sampai habis.

Baca Juga: Kenalan dengan UI/UX Designer yang Kini Makin Popular

Tips Belajar UI/UX Design secara Otodidak

1. Tentukan rutinitas belajar UI/UX Design

Belajar secara otodidak tentunya punya tantangan tersendiri karena fleksibilitasnya. 

Nah, untuk itu, menentukan rutinitas belajar jadi hal pertama yang perlu kamu terapkan. Jadikan proses belajar mendiri UI/UX design kamu seperti waktu kamu bersekolah formal. Terjadwal, terstruktur, dan punya target yang nyata. 

Kamu bisa terapkan rutinitas belajar dengan membuat jadwal harian di kalender atau daily planner kamu. Jangan lupa untuk nyalakan notifikasinya juga.

2. Pelajari fundamental UI/UX Design

Setelah menetapkan rutinitas belajar harian, selanjutnya kamu perlu mengumpulkan resources dan mempelajari semua elemen penting di bidang UI/UX Design. 

Melansir dari Careerfoundry, setidaknya ada 9 topik yang perlu kamu pelajari ketika mulai belajar fundamental UI/UX design. 

a. Konsep  dasar UI/UX design 

b. Proses desain

c. Metode riset yang digunakan UI/UX

d. User persona dan user flow

e. Wireframing & prototyping, serta tools yang digunakan. Misalnya, Figma, Sketch, InVision, dan lainnya. 

f.  Metode user testing

g. Data Analysis

h. UI design, tipografi, dan teori warna

i. Desain grafis

j. Desain website

Baca Juga: Bedah Profesi Product Manager: Ketahui Tugas, Skill, dan Jenjang Kariernya

3. Manfaatkan berbagai material sources tentang UI/UX Design

Ada berbagai free resources yang bisa kamu manfaatkan ketika belajar UI/UX design secara otodidak. Apa aja itu?

a. Hackdesign 

Hackdesign menyediakan resources yang bisa kamu pelajari tentang berbagai elemen penting di UI/UX Design. Misalnya, tipografi, prinsip desain grafis, desain interaksi, desain produk, dan lainnya. 

b. Figma

Selain jadi tools buat prototyping, Figma juga ternyata nyediain beragam resources yang bisa kamu pelajari sebagai pemula. 

Kamu bisa manfaatin resource dari Figma ini buat ningkatin user storyboard, membuat design brief, mood board, dan lainnya. 

c. UX Project Checklist

Resource ini berisi berbagai materi tentang UX design dari berbagai macam sumber. Apa aja yang bisa kamu pelajari? Kamu bisa pelajari tentang user flows, user stories, data analysis, user feedback, dan masih banyak lagi. 

Nah, karena resource ini punya titel Project Checklist. Jadi, kamu bisa manfaatin fitur Checklist ini buat evaluasi mandiri dan mengecek sejauh mana proses belajar serta perkembangan skill mu.

4. Perbanyak observasi dan analisis berbagai produk digital 

Pastinya gak cukup belajar tentang teori aja kan? Nah, untuk ningkatin UI/UX design sense-mu, kamu bisa mencoba membiasakan diri untuk mengobservasi dan menganalisis berbagai tampilan dari berbagai produk digital.

Contoh gampangnya, kamu punya salah satu website atau aplikasi favoritmu. Kamu sering pakai produk digital tersebut karena kamu nyaman waktu menggunakannya. 

Di sini, kamu bisa mulai menganalisis nih apa sih yang bikin website atau aplikasi itu enak buat digunain? Apa karena pemilihan warnanya? Tipografinya? desain interaksinya? Well, kamu bisa gunakan skill observasi dan analisis mu. 

Selain itu, kamu juga bisa lihat secara mendetail berbagai elemen yang ada. Misalnya, spasi, grid, hirarki visual yang digunakan, atau foto dan ikon yang digunakan. Lagi-lagi, kamu bisa menganalisis berbagai elemen ini apakah sudah oke atau menurutmu ada yang perlu dikembangkan. 

Percaya deh, Dribbel pernah bahas kalau membangun kebiasaan observasi dan analisis desain produk digital yang udah ada, ternyata bisa bantu kamu mengembangkan kepekaan desainmu. 

5. Kuasai UI/UX Design tools

Ada banyak UI/UX Design tools yang bisa kamu gunakan dalam proses pengembangan skill-mu. Apa aja itu?

a. Figma

Barangkali Figma jadi salah satu UI/UX Design tools yang populer banget. Figma sendiri adalah tools yang biasanya digunakan untuk prototyping desain produk digital. Tools ini cenderung masih baru, tapi punya daya tarik sendiri yang bikin banyak UI/UX Designer akhirnya manfaatin tools ini. 

b. InVision 

Beberapa fitur yang bisa kamu pelajari dan gunakan di InVision di antaranya: fitur presentasi, pembuatan prototype, papan tulis digital, wireframing, planning, dan feedback

InVision juga jadi salah satu UI/UX Design tools yang nyediain fitur kolaborasi, eksperimen, dan tes yang bisa dipakai para UI/UX Designer.

6. Start the Practice! Cobalah untuk mulai membangun portofolio desainmu

Selesai berkutat dengan teori, saatnya kamu mulai melakukan praktik desain UI/UX. 

Tentunya, membangun portofolio desain UI/UX sebagai pemula itu gak begitu mudah. Apalagi buat self-taught learner

Tapi, kamu gak perlu cemas. Karena, kamu bisa lho buat case study sendiri dan pake hasilnya buat bangun portofoliomu. Nah, kalau kamu mutusin buat bikin case study-mu sendiri, kamu bisa gunakan tools pendukung, seperti sharpen.design

Selain bikin case study, kamu juga bisa lho redesign produk digital yang udah ada. Kamu bisa tentukan produk digital yang menarik perhatianmu dan mencoba untuk mendesain ulang produk digital tersebut dengan versimu sendiri. 

Nah, itu dia beberapa tips belajar UI/UX Design Otodidak. Buat kamu yang makin tertarik dan udah percaya diri buat ikutan di real project UI/UX Design sebagai seorang UI/UX Designer. Jangan lupa untuk terus cek berbagai lowongan UI/UX di sini

Baca Juga: 10 Pertanyaan Interview UX Designer dan Strategi Menjawabnya

Sumber:

Can You Teach Yourself UX Design? Here's How
How Do You Become a UI/UX Designer?
How to become a self‑taught UI/UX designer